VIEW ALL NEXT COOL GALLERY BESIDES SEXY PICTURE UNDERMANTION

Friday, February 25, 2011

Mitos Tentang Gurun Sahara


Misteri tentang ganasnya gurun pasir memang sudah banyak diketahui
oleh masyarakat luas. Misteri inilah yang mendorong si Michael Palin
untuk membuktikan kebenarannya. Misteri Saharan walau kedengaran
seram, namun tidak pernah mematahkan sema pengembara yang datang dari
bebagai pelosok dunia yang merasa tertantang untuk menaklukkan padang
pasir atau sahara. Telah banyak aku membaca informasi tentang hal ini
ditambah visualisasi lengkap dari video petualangan si Michael
Palinlah yang akhirnya memutuskan untuk berbagi informasi ringan
tentang mitos padang pasir.










Mendengar kata Padang pasir atau sebagian orang menyebutnya gurun
sahara, pikiran kita langsung tertuju kenegara Timur Tengah atau
Afrika itu yg sudah sangat kita kenal. Hal ini membuat saya
kadang-kadang merenung. Negara yang saya tempati ini selama puluhan
tahun belakangan ini (Saudi Arabia) begitu tandusnya,
gunung-gunung, hamparan pasir, semua batu yang tidak memungkinkan
tumbuhnya penghijauan ataupun hutan rimba seperti di negara kita, tapi
SANG PENCIPTA begitu adilnya. Coba kita tengok, di negara tandus dan
gersang ini tertimbun kekayaan yg tiada tara dari tambang minyak sampai
tambang emasnya yg merupakan kekayaan negara ini, di-sela-sela batu
cadas yg ada digunung ini tumbuhlah pohon kaktus yg banyak tumbuh di
kota Thaif.













Kota Thaif ini udaranya sangat dingin melebihi puncak. Thaif walaupun
dingin udaranya, namun rata-rata gunungnya tetap gundul . Tanaman yang
banyak tumbuh adalah pohon kaktus tadi. Pohon ini termasuk tanaman
liar, tumbuh subur dihiasi bunga-bunga nan cantik. Saya sendiri baru
tahu kalau kaktus ini ternyata bisa berbuah dan buahnya bisa dimakan.
Buah ini bergantungan di pinggir-pinggir daunnya dan berduri halus.
Orang Arab menamakan buah kaktus ini barsyuumi, konon buah kaktus ini
rasanya manis, dan banyak biji persis seperti biji jambu klutuk. Secara
kasat mata bisa dikatakan bahwa bentuk buah ini seperti buah mengkudu
atau pace seperti kebanyakan orang Jawa menyebutnya.



Padang pasir sahara yang maha luas yang terdapat di bumi ternyata
mencakup sepertiga wilayah bumi. Gurun merupakan daerah luas yang
kering dan berpasir karena rendahnya angka hujan di sahara. Suhu
padang pasir yang pada siang hari begitu menyengat dan bisa membuat
otak mendidih, konon karena saking panasnya, orang-orang gurun biasa
memanggang roti hanya dengan dikubur di pasir dan roti akan matang dan
hasilnya tidak kalah nikmat dari yang dibakar di dalam oven, baunya
yang semerbak harum akan terbawa angin kemana-mana dan membelai hidung
para pelancong yang kebetulan lewat.



Namun..... bila malam menjelang dan kegelapan semakin tua, temperatur akan drop sangat dingin,
hal ini dikarenakan rendahnya kelembaban udara. Di Australia sendiri
hamparan gurun pasir sangat mendominasi benua. Rasanya gurun pasir
Australia ataupun yang di Afrika atau di Timur tengah tiada banyak
perbedaan. Tanah kering dan jarang terdapat tanaman, dan kalau toch ada
maka lebih banyak adalah jenis kaktus atau semak belukar seperti yang
telah dikemukakan oleh mbakyu Scorties aka mabk Thia.



Di Sahara animal kingdom yang biasa merajai adalah : heynas, gizzele,
kalajengking, ular, anjing liar dan tentu tidak ketinggalan sang unta
yang merupakan ratu padang pasir yang pinggulnya senantiasa
megal-megol sexy, dan punggung yang sarat muatan. Sungguh membayangkan
suasana seperti inipun sudah mampu menerbangkan fantasi tersendiri.
Walau kelihatannya padang pasir merupakan tempat yang sangat tidak
menjanjikan namun pada kenyataannya, banyak orang di Timur Tengah,
Afrika dan sedikit masyarakat asli Australia yang sangat enjoy menetap
di luasnya gurun pasir yang masih asli lengkap dengan ketandusan,
kegersangan, dan yang penuh misteri.








Salah satu suku yang terkenal sebagai penduduk tetap gurun adalah suku
Bedouin, suku ini terkenal tangguh dan benar-benar penakluk gurun. Di
Afrika, seperti Somalia, Sudan, Kenya dan lain-lain juga terdapat
suku-suku yang menetap di desa-desa di tengah gurun pasir Membaca buku
yang menceritakan kehidupan masyarakat gurun pasir seolah membawa angan
kita ke suatu masa beratus-ratus abad lalu, kental dengan mitos-mitos
yang berkembang pula di masyarakat gurun. Penduduk gurun pasir tentu
sangat kuat-kuat, ototnya bak kawat dan tulangnya serasa besi. Manusia
tangguh yang tahan banting menerjang ganasnya alam. Mata pencaharian
orang gurun biasanya adalah penggembala ternak, baik domba ataupun
unta.

Mereka umumnya tinggal di tenda-tenda yang dibuat dari kulit binatang.
Sebut saja bagaimana vitalnya kehadiran unta di sahara, dari daging
sampai kotorannya bisa dimanfaatkan.







Lepas dari kehidupan manusianya, konon, bagi orang awam yang tidak
pernah ke gurun pasir, akan mengalami hal-hal yang dianggap tidak masuk
akal, suara angin yang menderu menyeramkan bak suara raksasa, badai
gurun, panas yang sangat menyengat yang kadang-kadang bisa menyebabkan
halusinasi, tipuan mata dengan munculnya fatamorgana, dari jauh nampak
oase yang ijo royo-royo, namun kala didekati ternyata gurun datar yang
tandus, atau yang dari jauh nampak seperti danau yang menentramkan
penuh janji akan segarnya air, ketika didekati hanyalah pasir yang
menghampar, dan masih banyak lagi misteri-misteri gurun.

Mitos angkernya gurun pasir lengkap dengan ganasnya camel spider yang
konon sangat mematikan, walau pada kenyataanya spider jenis ini hanya
sangat mematikan bagi binatang seperti unta, sampai mitos kerajaan Jin
dengan bala tentaranya yang super nggenggirisi dan yang suka
menganggu para pelancong, ataupun cerita para bandit yang liar yang
tidak segan membunuh korbannya, banyak kisah tentang bandit padang
pasir ini.



Di Somalia atau Ethiopia, ada sekelompok bandit yang sangat terkenal
yang tidak segan-segan membunuh korbannya yang kemudian mayatnya
ditinggal begitu saja membusuk di tengah gurun. Ada lagi yang tidak
kalah seram yaitu tawa heynas yang sedang kelaparan, ular-ular yang
penuh racun, dan berbagai cerita hantu, semakin membuat hati penasaran
siapa saja yang mempunyai jiwa petualang ingin membuktikan
kebenarannya. Semakin berbahaya akan semakin challenging.