VIEW ALL NEXT COOL GALLERY BESIDES SEXY PICTURE UNDERMANTION
Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Sunday, February 27, 2011

Foto Proses Pembuatan Film Spiderman 4












Plot:






Kabar terbaru bagi pecinta film ‘Spider-Man’, Kirsten Dunst akan kembali
berakting sebagai Mary Jane Watson dalam film Spiderman 4. Hal ini
dipastikan produser film Todd Black kepada harian New York Post. Akan
tetapi pacar Spiderman tersebut akan meninggal di Spider-Man 4
mendatang. Hollywood.com juga melaporkan, Peter Parker akan memiliki
kekasih baru yang akan dibintangi oleh pemenang Oscar, Anne Hathaway.
Mary-Jane meninggal akibat terbunuh dalam aksi terbaru Spider-Man nanti.





Black mengimbau agar penonton jangan berharap adanya pernikahan Mary
Jane dan Peter. Di film sebelumnya, pasangan ini justru nyaris berpisah.
Black malah memberikan petunjuk tentang penjahat yang akan dihadapi
oleh manusia laba-laba ini.




Sang produser mengatakan, penjahat berhubungan erat dengan Kota New
York. Pernyataan ini sekaligus menutup rumor yang beredar di dunia maya
yang mengatakan bahwa Morbius atau Vampir Hidup yang akan menjadi lawan
Spidey yang diperankan Tobey McGuire.




Di film sebelumnya, Spiderman bertarung dengan Green Goblin, Dr.
Octopus, Venom, dan Sandman. Dengan pernyataan Black, kemungkinan
karakter yang terpilih adalah bos kriminal New York, Kingpin. Kingpin
pernah muncul di film Daredevil.




Kritikus film Scott Mantz juga berpendapat, Kingpin menjadi pilihan
utamanya sebagai lawan Spidey. Selain itu ia berharap ada tambahan
karakter wanita Black Cat, sebagai bagian mengganggu hubungan Peter
dengan Mary Jane.














Sesaat sebelum shooting dimulai.








Sibuknya proses pembuatan film ini!








Adegan aksi Spider-Man yang pastinya membuat Anda tegang!








Proses shooting adegan aksi yang dilakukan oleh Spider-Man


Saturday, February 26, 2011

10 Karakter Film Hollywood Yang Ada Di Kehidupan Nyata


Kadang kita sering menonton film Hollywood yang
menarik baik itu berupa ceritanya maupun para karakternya, ternyata
tidak semua karakter film Hollywood hanya fiksi belaka, bahkan mereka
ada di kehidupan nyata. Berikut adalah karakter-karakter dari film yang
pasti kalian semua sudah pernah nonton & lihat aksinya:



1. John McClane - Die Hard 1-4 (1988-2007)

Dalam kehidupan nyata : Ken Hammond






Kejadian dalam film Die Hard tidak hanya sebuah cerita dalam film saja,
karena seorang polisi yang berasal dari Utah bernama Ken Hammond pernah
mengalami kejadian baku tembak seperti di film tersebut. Cerita bermula
ketika dia sedang bersama istrinya yang hamil, setelah itu beberapa
orang bersenjata menembaki pelanggan department store di Salt Lake City.
Hammond memberitahu istrinya untuk bersembunyi, lalu dia mengambil
senjatanya dan membantu menembak para penjahat tersebut. "Saya punya
senjata dan saya berpikir bahwa saya harus melakukan sesuatu. Tidak
peduli dimana saya, jika saya bisa melindungi orang sebanyak mungkin dan
mencegah pembunuhan, saya harus melakukannya"
, ujar Hammond yang memiliki kesamaan dengan karakter utama di film tersebut.



2. Jack Sparrow - Pirates of the Caribbean (2003-2007)

Dalam kehidupan nyata : John Rackham (Calico Jack)






Rackham adalah seorang bajak laut pada abad ke 18 yang mengenakan
palaian (calico) dan sering terlibat perselisihan cinta dengan beberapa
wanita seperti halnya Jack Sparrow. Salah satu wanita itu adalah Anne
Bonny yang menggunakan pakaian pria untuk mengelabui para bajak laut
ketika dia berada di kapal para bajak laut, kejadian ini serupa dengan
cerita yang ada pada film tersebut. Sayangnya, pada akhir cerita,
Rackham tidak kembali dari kematiannya (tidak seperti Jack Sparrow), dia
malah ditangkap oleh pemerintah Inggris dan digantung di Port Royal.
Tubuhnya dimasukan ke dalam kandang dan dibiarkan membusuk.



3. Doc Emmet Brown - Back to the Future 1-3 (1985-1990)

Dalam kehidupan nyata : Ronald Mallett






Mallett, profesor dari Universitas Kentucky, kehilangan ayahnya ketika
dia masih kecil. Sejak saat itu dia terinspirasi oleh novel Herbert
Wells "The Time Machine", dia berjuang untuk menghidupkan kembali
ayahnya dengan sebuah ide perjalanan waktu. "Saya pikir jika saya
bisa menciptakan mesin waktu, saya akan kembali ke masa lalu dan bertemu
dengan ayah saya lalu memperingatkan kepadanya tentang hidupnya di masa
mendatang".
Sejauh ini Mallett hanya mendapatkan ide tentang
perputaran laser yang membuka warp pada ruang tertentu. Perangkat
tersebut mungkin dapat menggambarkan tentang pengoperasian mesin yang
lebih modern yaitu mobil "DeLorean" yang dipakai pada film tersebut.



4. Lara Croft - Tomb Rider (2001), The Cradle of Life (2003)

Dalam kehidupan nyata : Sue Hendrickson






Hendrickson adalah seorang pemburu amatir untuk fosil, arkeolog dan
penjelajah laut. Dia menemukan fosil paus pada gurun di Peru, menemukan
kupu-kupu 23 juta tahun dalam batu ember, menyelam untuk menemukan
mutiara di kepulauan Karibia, mengungkap harta Mesir dekat Alexandria,
menemukan porselen Cina yang berusia 400 tahun dan pada tahun 1990
menemukan kerangka terbesar Tyrannosaur pada saat itu. "Saya hanya
melakukan segala sesuatu yang saya mimpikan ketika masih kecil seperti
menggali kerangka dinosaurus, pencarian kapal tenggelam di dasar laut".
Tapi bagaimanapun, Hendrickson ternyata tidak memakai kostum kulit ketat seperti Lara Croft.



5. James Bond - All Movie of James Bond (1962-2006)

Dalam kehidupan nyata : Sidney Reilly






Pada awal abad 20 di bidang spionase, tak seorang pun bisa dibandingkan
dengan Sidney Reilly, awalnya Rusia yang secara simultan bekerja untuk 4
negara. Dia melakukan tugas yang luar biasa dalam hal mengubah
penampilannya untuk menyamar layaknya agen, dia selalu identik dengan
pembunuhan, uang, dan perempuan. Reilly dengan sukacita melanjutkan
perjalanan ke Moskow pada tahun 1918 untuk membunuh Lenin dan dengan
antusiasme yang sama merayu istri Menteri Rusia untuk mendapatkan
informasi tentang pasokan senjata ke Jerman. Sayangnya, Rusia
menangkapnya dan mengeksekusinya pada tahun 1925.



6. Rocky Balboa - Rocky 1-6 (1976-2006)

Dalam kehidupan nyata : Chuck Wepner






"Sepanjang hidup saya, saya sudah berusaha untuk bertahan hidup. Jika
saya bisa mengatasinya di Korps Marinir, saya pikir saya akan bisa
hidup lebih lama untuk bertanding melawan Ali".
Wepner, petinju dari
New Jersey, pada akhir kariernya mendapat kesempatan yang luar biasa
untuk memperjuangkan gelar juara dengan Muhammad Ali. Tidak ada yang
percaya pada dirinya, tetapi walau dia dipukuli hingga ronde ke 15, dia
masih tetep berdiri. Setelah itu, kemenangan diberikan kepada Ali untuk
KO teknis. Wepner bahkan berhasil meng-KO Ali di ronde 9. "Hei, saya membuatnya jatuh!", katanya kepada pelatihnya, Bufano, selama istirahat. "Bagus, tapi dia terlihat sangat kesal sekarang".



7. Indiana Jones - Indiana Jones 1-4 (1981-2008)

Dalam kehidupan nyata : Hiram Bingham III






Bingham adalah seorang arkeolog yang berani menantang maut dan paling
ekstrim yang pernah ada. Ia menggabungkan kecerdasan luar biasa (dia
lulus dari Harvard, Yale dan Berkeley) dengan semangat untuk
berpetualang (dia adalah seorang pilot selama Perang Dunia II). Pada
tahun 1911, Bingham tengah menjajaki Andes untuk mencari kota Inca yang
hilang, Machu Picchu, dan bahkan menulis sebuah buku best-seller. "Tiba-tiba
aku melihat dinding rumah yang hancur. Sepertinya terjadi berabad-abad
yang lalu, sebagian bangunan tertutup oleh pohon dan lumut, tetapi dalam
bayangan, antara semak bambu dan anggur muncul dinding granit putih"
, ujarnya ketika melakukan petualangannya.



8. Danny Ocean - Ocean's Eleven (1960&2001), Ocean's Twelve (2004), Ocean's Thirteen (2007)

Dalam kehidupan nyata : Victor Lustig






Apakah Anda berpikir bahwa mencuri kekayaan dari kasino Las Vegas adalah
sebuah masalah besar? Kemudian cobalah untuk menjual Menara Eiffel
kepada pembeli besi tua. Itu bukan satu-satunya hal yang Victor Lustig
berhasil loloskan. Dia memiliki 45 nama palsu, bisa sempurna berbicara 5
bahasa asing dan ditangkap 50 kali hanya di Amerika Serikat. Lahir di
Bohemia, tanpa diragukan lagi dia adalah penjahat terbesar yang pernah
ada. Lustig bahkan mendapatkan $5000 dari legenda mafia Al Capone.
Sepertinya dia lebih hebat dibanding karakter yang ada dalam film
tersebut.



9. Clarice Starling - The Silence of the Lambs (1991), Hannibal (2001)

Dalam kehidupan nyata : Candice DeLong







Starling mungkin bisa disamakan dengan DeLong dengan 20 tahun berkarir
di bidang pelayanan federal. Sebagai agen operasi dan psikolog kriminal,
dia melacak teroris, menangkap pembunuh berantai dan bahkan membantu
untuk merebut Theodore Kaczynski (teroris yang dikenal sebagai
Unabomber). "Sebagian besar agen memiliki tujuan tertentu: untuk
mengejar buronan kelas A, untuk menangkap beberapa teroris yang
berbahaya atau untuk menyelamatkan seorang anak dari penculik. Saya
melakukan semuanya"
, ujar DeLong setelah ia pensiun.



10. Quint - Jaws (1975)

Dalam kehidupan nyata : Frank Mundus







Lupakan pukat, jaring, dan alat lainnya untuk menangkap ikan, jika anda
ingin menangkap ikan pemakan manusia raksasa, hubungi Frank. Dia menjadi
pemburu hiu profesional sejak 1951 dan sekali menangkap ikan hiu, dia
mendapatkan hiu putih seberat 1350 kilo hanya 20 meter dari pantai
Amagansett di negara bagian New York. "Pada musim panas yang sama
saya menangkap ikan besar lain di sana, tetapi pihak berwenang
mengatakan kepada saya untuk tutup mulut saja mereka tidak ingin
mengusir para wisatawan"
, seperti dalam film.

Teknologi Film 3D, Kesia - siaan Terbesar Dalam Sejarah Film




Teknologi Film 3D, Kesia-siaan Terbesar Dalam Sejarah Film.
Teknologi 3D bisa dikatakan sangat ‘heboh’. Pembuat film berlomba-lomba
memanfaatkannya. Namun, teknologi tersebut merupakan kesia-siaan
terbesar dalam sejarah film.

Nilai tambah dari teknologi 3D pada film sangat sedikit, bahkan
membuat penontonnya merasa sakit. Tiap film blockbuster direkam
menggunakan format ini, termasuk Harry Potter and The Deathly Hallows: Part 2 dan The Dark Knight Rises and The Hobbit.



Teknologi ini sendiri membuat bioskop mematok harga 40% lebih mahal
dari harga tiket normal. Contohnya, tiket keluarga untuk menonton film
Gulliver’s Travels di rangkaian bioskop Odeon di Inggris saja berharga
25,20 poundsterling (Rp358 ribu) sementara untuk versi 3D dihargai 35,6
poundsterling (Rp511 ribu).



Semua fenomena ini berawal saat Avatar muncul. Film spektakuler 3D
James Cameron inilah yang menjadi biang keladinya. Karena film ini,
semua film Hollywood pun menggunakan teknologi 3D. Ironisnya seperti
dikutip Daily Mail, banyak film 3D tak benar-benar merupakan 3D, kata Chris Tookey dari media Inggris itu.



Bahkan merujuk pada sifat kamera 3D, rekaman video yang dihasilkan
cenderung lebih diam dibanding rekaman hasil kamera 2D. Namun, tak
dapat disangkal bahwa kamera 3D memang mengesankan. Misalnya pada film
‘How to Train Your Dragon’ yang memang benar-benar menarik secara
visual.



Namun, apakah teknologi ini benar-benar begitu besar sehingga segala
sesuatu menjadi mirip karena terdistorsi? Kesia-siaan yang lebih lagi
adalah, film 2D yang dikonversi menjadi film kualitas rendah 3D palsu.



Jadi mengapa teknologi 3D seperti mendapat nama buruk? Banyak orang
mengeluh sakit kepala setelah duduk menonton film-film berteknologi
ini. Bahkan, beberapa orang merasa mual. Alasannya sederhana.



Biasanya, para penonton akan fokus pada layar yang, katakanlah, jauhnya
18 meter. Namun, ketika 3D memberi kesan gambar muncul keluar dari
layar, hal itu membuat penonton fokus secara bersamaan pada ilusi yang
jauhnya 3, 6 dan 12 meter. Studi telah menunjukkan bahwa hal ini
menyebabkan gerakan mata yang tak wajar yang membuat mata tertekan.

Ketika Avater muncul pertama kalinya, banyak laporan menyatakan
penonton bioskop muntah-muntah dan pingsan. Ketidaknyamanan ini
diperparah oleh berat kacamata 3D, apalagi jika Anda sudah memakai
sepasang kacamata. Terlebih, saat gambar 3D meredup, warna akan tampak
lebih gelap.



Hal ini tak begitu banyak menimbulkan masalah pada film-film yang
memang dirancang untuk 3D. Namun, pada film 2D yang ditampilkan pada
3D, hal ini akan menjadi bencana. Bahkan, pada beberapa film 3D,
sebagian besar film itu mendekati kegelapan dan hal itu membuat film
menjadi kotor dan menyebabkan depresi.



Masalah lainnya, kebanyakan 3D tak realistis dalam cara menciptakan
kedalaman perspektif. Di beberapa film, pasca produksi 3D hanya
mengubah gambar menjadi serangkaian 2D, aktor datar di latar depan dan
latar dibuat rata. Pada sinematografi 2D yang balik, sebaliknya, ilusi
kedalaman dan perspektif diciptakan ringan untuk mata.



Tren 3D berarti, menggantikan untuk menyakinkan ilusi kedalaman film,
penonton diberi trik visual yang bisa keluar dan melompat ke arah kita
yang anehnya, hal itu tak realistis. Namun dengan sedikit keberuntungan,
tak satupun film yang bisa ditingkatkan saat ditampilkan dalam 3D.



Pergi ke bioskop seharusnya lebih dari sensasi visual belaka. Anda
seharusnya bisa tertawa atau menangis. Anda harus berpikir dan
merasakan hal-hal yang belum pernah rasakan sebelumnya. “Dan teknologi 3D sama sekali tak membantu”.



Bahkan, para resensi Amerika paling terkenal, termasuk Roger Ebert dari Chicago Sun-Times
pun mengutuk 3D sebagai hal yang ‘mengganggu, menjengkelkan, kekejian
anti-realistis, menggunakan remaja sebagai alasan harga yang lebih
tinggi’.



Namun pada akhirnya, keputusan tetap pada jutaan penonton bioskop apakah mereka akan tetap menonton film berteknologi 3D ini atau beralih ke 2D.