VIEW ALL NEXT COOL GALLERY BESIDES SEXY PICTURE UNDERMANTION

Tuesday, March 1, 2011

7 Minuman Keras Asli Indonesia


Cap Tikus & Sagoer




Cap Tikus merupakan minuman keras dari Manado hasil penyulingan
Sagoer. Sagoer sendiri adalah cairan yang disadap dari pohon enau
dan mengandung sedikit kadar alkohol sekitar 5%. Setelah disuling
dengan cara tradisional, minuman khas Minahasa ini menjadi
pendorong kerja untuk kalangan petani. Namun saat ini Cap Tikus
lebih menjadi sarana pelampiasan dan mabuk-mabukan. Begitu
berbahayanya minuman ini hingga orang-orang tua mengingatkan agar
bisa menahan atau mengontrol minum minuman Cap Tikus. Sejak dulu
pula dikenal pameo menyangkut Cap Tikus, minum satu seloki Cap
Tikus, cukup untuk menambah darah, dua seloki bisa masuk penjara,
dan minum tiga seloki bakal ke neraka.

Tuak


Tuak merupakan minuman keras khas Indonesia hasil fermentasi dari
bermacam buah. Bahan-bahan tuak biasanya beras atau cairan yang
diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon
siwalan atau tal, atau sumber lain. Di daerah Batak tuak dibuat
dari pohon aren yang mirip pohon kelapa maka sering disebut bir
panjat. Bar-bar tradisional yang menyediakan tuak disebut lapo
tuak. Sebenarnya tuak tersebar di begitu banyak daerah di Indonesia
sehingga sering disebut dengan nama-nama lain, namun tuak di sini
mengacu pada minuman hasil fermentasi dari buah yang manis. Sama
seperti temannya dari Manado tuak juga sangat memabukkan dengan kadar
alkohol yang lebih ringan. Di salah satu lapo tuak tertulis
Segelas tuak penambah darah. 2 gelas, lancar bicara. 3 gelas, mulai
tertawa-tawa. 4 gelas, mencari gara-gara. 5 gelas, hati membara. 6
gelas, membuat perkara. 7 gelas, semakin menggila. 8 gelas,
membuat sengsara. 9 gelas, masuk penjara dan 10 gelas, masuk
neraka.


Arak Bali



Mirip dengan tuak, arak bali merupakan minuman keras hasil
fermentasi dari sari kelapa dan buah-buahan lain. Kadar alkoholnya
37-50%. Arak ini dari namanya saja sudah jelas berasal dari Bali
dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat. Dalam upacara
menghormati para dewata arak akan dituangkan ke daun pisang yang
sudah dibentuk seperti tangkup dan kemudian arak akan dicpiratkan
tangan kanan dengan bantuan sebuah bunga. Arak-arak untuk upacara
biasanya mutu terendah karena arak terbaik akan diminum. Arak ini
cukup populer juga di kalangan wisatawan di Bali dan salah satu
resep cocktail yang terkenal adalah “arak attack” yaitu campuran
Arak Bali dan orange juice. Meskipun banyak turis mancanegara tidak
akan terkesan dengan rasa arak dibanding minuman keras dunia
lainnya namun keberadaan Arak Bali jelas membantu seorang asing
menikmati liburannya dan mempromosikan pulau dewata.


Sopi



Sopi adalah minuman keras asal Maluku yang dilarang di sana namun
sudah sangat populer dan mendarah daging. Sopi sendiri merupakan
fermentasi dari pohon aren (jadi masih bersaudara dengan minuman
keras Indonesia lainnya) dan memiliki kadar alkohol diatas 50%.
Pembuatan Sopi yang menghasilkan rasa khasnya adalah penambahan
bubuk akar Husor dan penggunaan bambu untuk penyulingan. Para
pembuat Sopi tradisional meskipun terlarang sangatlah makmur sampai
bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke bangku kuliah maka ada
sebutan di Maluku sudah ada orang yang menjadi profesor-profesor
karena Sopi ini. Ada yang bilang rasa Sopi mirip Vodka.


Lapen



Nah minuman keras asal Yogyakarta ini reputasinya sungguh buruk.
Coba saja Anda cari di google mengenai minuman ini, halaman awal
akan didominasi kisah-kisah tragis penegak lapen, dari kebutaan,
kelumpuhan, sampai kematian massal. Namanya pun sudah cukup sangar
Lapen merupakan singkatan dari “langsung pening”. Memang cara
pembuatannyapun akan membuat kita geleng kepala. Alkohol 98,5%
dicampur 15 liter air mineral ditambah gula dan pemanis lainnya,
didiamkan 12 jam siap untuk dikonsumsi. Anda yang jeli akan bertanya
alkohol apa yang dipakai? Disitulah masalahnya karena tidak jelas
maka minuman ini sering terkontaminasi Methanol yang sangat beracun
(bahan kosmetik, pembersih, dll) yang akan menjadi asam di dalam
tubuh dan menyerang sistem saraf terutama saraf mata. Lebih parahnya
lagi di Yogyakarta para pemuda yang hilang arah sering adu
keberanian dengan mencampur Lapen dengan berbagai cairan lain untuk
memperkuat rasanya, dan yang kami maksud cairan bukan hanya cairan
minuman tapi bisa karbol, formalin, dan bahan kimia apapun yang
bisa Anda pikirkan. Tidak heran halaman demi halaman pencarian
google untuk “Lapen” dihiasi obituari dan berita pengerebekan
polisi.


Ciu


Ciu merupakan sebuah nama sebutan untuk minuman keras khas dari
daerah Banyumas dan Bekonang, Sukoharjo. Meskipun mungkin ada
hubungannya tapi tidak sama dengan Ang Ciu atau arak merah Cina. Di
Banyumas Ciu merupakan hasil fermentasi dari beras dengan kadar
alkohol mencapai 50-90%. Di tempat ini Ciu illegal dan dengan aktif
diberantas oleh pemerintah daerahnya. Di Bekonang di lain pihak,
pembuatan Ciu ini didukung oleh pemerintah daerahnya, sehingga
menjadi sangat populer dan dipasarkan ke seluruh Karesidenan
Surakarta, Surabaya hingga Madura. Pada jaman dahulu setiap ada
hajatan malamnya pasti diikuti dengan acara mabuk “Ciu Bekonang”.
Ciu ini pembuatannya menggunakan tape dan ketan sehingga hasil
fermentasi dari singkong tidak seperti saudaranya di banyumas.
Kedua Ciu tidak berwarna, bening dan rasanya sangat kuat.


Anggur Orang Tua, Bir Bintang, Anker Beer dan Minuman Keras Lokal Lainnya



Meskipun masih menjadi polemik dan perdebatan di kalangan
rohaniawan, minuman keras produksi skala besar telah menjadi bisnis
yang sangat besar. Lihat saja grup orang tua yang dari anggur
kolesomnya bisa merambah hingga ke bisnis makanan lain. Bir
produksi dalam negeri (yang rasanya kalah jauh dengan bir luar
negeri) juga populer di kalangan masyarakat kecil. Minuman-minuman
itu ada di daftar ini hanya karena mereka dibuat di Indonesia
meskipun kecil nilai tradisinya.



sumber